LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVERTEBRTA
PHYLLUM COELENTERATA
OLEH
NAMA : EVA FAJRI NIM : 13 106 020
LOKAL : BIOLOGI A
KELOMPOK : II (DUA)
DOSEN PEMBIMBING
LIZA MEINI FITRI, MS.i
ASISTEN PENDAMPING
KENDATI IRWANDI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Asisten
Pratikum Taksonomi Invertebrata menyatakan bahwa: setelah melihat, membaca, meneliti dan
mempertimbangkan secara seksama, maka dengan ini mengesahkan Laporan praktikum Taksonomi Hewan Invertebrata Semester Genap Tahun
Akademik 2015 Yang disusun oleh:
Kelompok II:
Eva Fajri : 13 106 020
Asisten Pendamping
NIM. 12106028
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dengan menggerakkan mata hati penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kuliah lapangan pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi.
Serta salawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari
alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan dari teman–teman dan pihak lainnya. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembiming Liza Meini Fitri, M.Si
2. Asisten mata kuliah Taksonomi Invertebrata
Penulis
menyadari bahwa laporan ini banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun terhadap kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan in dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.
Batusangkar, 4
Mei 2015
Penulis
EVA FAJRI
NIM. 13106020
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Taksonomi hewan
invertebrata adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkatan taksa hewan yang
tidak memiliki tulang belakang. Hewan-hewan ini terdiri dari Protozoa yaitu hewan bersel satu dan Metazoa yaitu hewan bersel banyak.
Kedua jenis hewan ini sangat banyak berkembang di kehidupan manusia.
Coelenterata
merupakan salah satu jenis hewan invertebrata. Istilah Coelenterata diambil
dari bahasa Yunani “Coilos” yang berarti rongga dan “Enteron”
yang berarti usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang
ususnya berongga, tetapi disebut hewan berongga.
Habitat
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.
Sebagian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat
pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah.
Organisme ini memiliki dua tipe yakni tipe Polip dan Medusa untuk
bentuk polipspesies ini tidak dpat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang
lain, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Jumlah
spesies yang banyak dari coelenterata memiliki bentuk yang berbagai macam dan
species yang beragam oleh karena itu adapun yang melatarbelakangi diadakannya
praktikum ini yaitu untuk mengamati struktur morfologi dan anatomi organisme
yang tergolong coelenterata dan mengklasifikasikannya.
1.2 Tujuan Praktikum
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas. Adapun tujuan dilaksanakannya
praktikum ini adalah: mengenal objek coelenterata, menempatkan objek
coelenterata pada kedudukan taksonominya, dan mengenal habitat coelenterata.
1.3
Manfaat praktikum
Berdasarkan
tujuan praktikum diatas. Adapun manfaat dari pelaksaaan praktikum ini adalah:
Dapat mengetahui obyek-obyek coelenterata, dapat menempatkan obyek coelenterata
pada kedudukan taksonominya, dapat mengenal habitat coelenterata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik
Coelenterata
Istilah Coelenterata
diambil dari bahasa Yunani “Coilos” yang berarti rongga dan “Enteron”
yang berarti usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang
ususnya berongga, tetapi disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga
mengindikasikan bahwa hewan coelenterate tidak memiliki rongga tubuh
sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga sentral yang disebut Coelenterons.
Kelompok hewan berongga Coelenterata mempunyai bentuk tubuh seperti
tabung. Bentuk tubuhnya beragam , tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang
dikelilingi oleh tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar
laut. (mukayat:1989).
Coelenterata
adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya dimiliki
hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut
coelenteron. Dalam kenyataan coelenteron merupakan alat yang berfungsi ganda,
yaitu sebagai alat pencerna makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan
ke seluruh sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh (Maskoeri : 1992).
Habitat Coelenterata
seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagian besar hidup
dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda
lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan
bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air. Coelenterata terutama kelas
Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem
terumbu karang.
Coelenterata
termasuk hewan diploblastis, yaitu memiliki dua lapisan lembaga berupa
ectoderm dan endoderm. Dinding tubuh terdiri atas epidermis dan gastrodermis,
dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea. Baik
epidermis, maupun gestrodermis dilengkapi dengan sel-sel jelatang, deman
didalamnya terdapat kantung yang berisis racun dan dilengkapi dengan alat
penyengat dan disebut nematosit yang berfungsi sebagai alat pertahanan,
melumpuhkan mangsanya, dan terlibat dalam proses pencernaan. ( Sugiarto :
2005 )
Secara garis besar
ciri-ciri coelenterata adalah memiliki tubuh simetri radial atau biradial, longitudinal aksis dengan sisi oral dan aboral (tidak punya kepala). Mempunyai dua tipe individu : polyp dan medusa. Bagian tubuh terdiri atas Eksoskeleton dan endoskeleton : kitin, kapur atau beberapa komponen
proteinTubuh terdiri dari sel-sel yang terorganisasi membentuk jaringan,
diploblastik (epidermis dan gastrodermis, mesoglea. Mempunyai sel jelatang disebut dengan nematocyst. Tentakel disekitar mulut atau ujung oral. Rongga gastrovascular atau enteron. Jaringan saraf dengan sinapsis simetris dan asimetris dengan organ sensori . Sistim muskuler : epitheliomuscular. Sistim ekskretori dan respirasi tidak ada. Reproduksi aseksual: tunas (polyp) dan seksual : gamet (medusa), bentuk
larva planula. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies hidup di air tawar dengan jumlah species + 10.000 spesies.
Susunan tubuh dari
coelenterata adalah yang pertama bagian Epidermis dimana pada bagian ini
terdiri atas Sel epitheliomuscular yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dan kontaraksi otot. Sel intersisial
yang berfungsi untuk membentuk sel, cnidoblast, seksual, tunas saraf. Sel sensori yang berfungsi untuk menerima rangsangan kimia dan tactile dan Sel jelatang yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dapat melumpuhkan mangsa. Yang kedua adalah Gastrodermis yang terdiri atas Sel nutrisi yang berfungsi untuk mencerna makanan (intraseluler) dan Sel glandular yang berungsi untuk mensekresikan enzim pemcernaan. ( yusmnah : 2007)
Tubuh coelenterata
bersifat radial simetris yang dapat berbentuk globular dan spherikal. Bersifat
diplobaltik. Pada kedua lapisan tubuhnya tersebut masing-masing dilapisi oleh
sel-sel jelatang. Tubuhnya hanya dilengkapi dengan mulut, tetapi tanpa anus dan
di sekitar mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan. Saluran pencernaan
makanan tidak sempurna, merupakan sistem gastrovaskuler. Saluran syarafnya
masih primitif, terdiri dari anyaman-anyaman sel syaraf yang tersebar secara
difusi dan belum mempunyai pusat susunan syaraf. Sel-sel syarafnya belum
berkutub, dan neurit yang dimiliki hanyalah tonjolan-tonjolan badan sel syaraf
saja / prosesus. (Sugiarto :
2005).
Reproduksi Coelenterata
ada 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan membentuk kuncup. Kuncup tumbuh di dekat kaki, semakin lama semakin
besar, membentuk tentakel untuk menangkap mangsanya. Tubuh anak ini akan
melekat pada induknya, hingga induk membentuk kuncup yang lain. Demikianlah
lama-kelamaan akan terbentuk koloni.
Reproduksi seksual
dilakukan dengan bertemunya sperma dan ovum.Sperma dihasilkan oleh testis dan
ovum oleh ovarium.Coelenterata meliputi berbagai macam hewan air, misalnya
hewan tumbuhan (hewan yang nampakanya seperti tumbuhan), Aurelia aurita,
binatang karang, anemone laut, polip dan lain-lain. ( yusminah : 2007)
Adapun cara mendapatkan
makanan hewan ini adalah Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk
ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel).Sel-sel
endodermis menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan
melalui mulut Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang yang
dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai anus Dalam sel endodermis
terjadi pencernaan intraseluler (di vakuola makanan), zat makanan diedarkan ke
seluruh tubuh secara difusi dan untuk
keberlangsung respirasi dan ekskresi berlangsung pada hewan ini dengan
ciri-ciri, belum memiliki organ khusus, Pada bagian basal (ujung aboral)
terdapat, banyak penumpukan sisa ekskresi,Respirasi dan ekskresi secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuhnya. (Maskoeri : 1992).
2.2 Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata dibedakan
dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu
Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Ketiga kelas dari filum ini memiliki ciri-ciri masing-masing
sesuai dengan namanya, dan habitatnya ketiga kelas ini memiliki spesies yang
banyak juga.
Kelas Hydrozoa, Hydrozoa
berasal dari bahasa yunani “Hydro” yang berarti air dan “zoa”
yang berarti hewan sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa
dalam siklus hidupnya. Adapun ciri-ciri hydrozoa secara umum adalah: Hidup di air tawar atau air laut, cara hidup hydrozoa yaitu dengan
berkoloni, organisme ini
mempunyai bentuk tubuh seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan untuk
menangkap makanan. Setelah berhasil menangkap makanannya dimasukannya
kedalam tubuh melalui Hipostom (Mulut), perkembang biakannya dilakukan
secara aseksual dan seksual.Contoh hydrozoa yaitu : Hydra dan Obelia
Hydrozoa Terdiri atas
beberapa ordo, perbedaan dari ordo-ordo ini berdasarka kepada ciri-ciri polip
nya. Pertama Ordo Hydrozoa secara umum memiliki ciri-ciri Polip berkembang,
sedangkan medusa tidak berkembang atau tidak memiliki statocyst. Terdiri atas
beberapa sub ordo yaitu: Sub ordo Anthomedusae, Sub ordo Leptomedusae, Sub ordo
Limnomedusae. Kedua Ordo Hydrocorallina, secara umum memiliki ciri-ciri berupa
polip kecil dengan rangka dari zat kapur
memiliki dua sub ordo yaitu: Sub ordo Milleporina, Sub ordo Stylasterina.
Ketiga Ordo Trachylina, secara umum dengan Polip yang hampir
punah, medusa besar, mempunyai statocyt,
tentaculocyst, gonad pada radial canal. Ordo ini memiliki tiga sub ordo
yaitu: Sub ordo Trachymedusae, Sub ordo
Nacromedusae, Sub ordo Pteromedusae, Sub ordo Pteromedusa. Keempat Ordo Siphonophora, secara umum memiliki
ciri-ciri tubuh besar, tidak ada
tentakel, nematocyt banyak, hidup dilaut tropis. Contoh spesies: Physalia
pelagica, Velella, Porpita
Kelas Scyphozoa,
Scyphozoa dalam bahasa yunani, “scyph” berarti mangkuk, “zoa”
berarti hewan, memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.
Medusa Scyphozoa dikenal dengan Aurelia aurita. Medusa umumnya berukuran
2–40 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang berukuran
kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Ciri-ciri Scyphozoa secara umum
adalah: Berukuran besar, banyak di pantai pantai sebagai ubur ubur.dan
hidup di laut, alat pencernaannya berupa saluran bercabang, bagian tepinya di kelilingi tentakel, disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi dengan Nematokist
yang berfungsi untuk melemahkan mangsa, sistem saraf berbentuk anyaman.
Scyphozoa terdiri atas
beberapa ordo. Pertama Ordo Straumedusae (Lucernariida). Dengan ciri-ciri berbentuk seperti gelas terbalik , Menempel pada ganggang Contoh spesies: Lucernaria, Halyclistus. Kedua Ordo Cubomedusae (Carydeida). Dengan ciri-ciri berbentuk seperti kubus, Tentakel 4 atau 4 kelompok, Hidup dipantai tropis dan subtropis Contoh spesies: Charybdaea, Tamoya. Ketiga Ordo Coronatae (Peromedusae). Dengan
ciri-ciri berbentuk seperti payung atau pensi Hidup di laut dalam Contoh spesies: Periphyla, Nausithue, Linuche. Keempat Ordo Discomedusae. Dengan
ciri-ciri berbentuk seperti payung, punya lengan panjang dikenal dengan Aurelia
aurita hidup di pantai.
Kelas Anthozoa, Anthozoa
dalam bahasa yunani “anthus” yang berarti bunga dan kata “zoa”
yang berarti hewan. Dengan ciri-ciri memiliki banyak tentakel yang
berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya
bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata
lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi
secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual
menghasilkan gamet. Ciri-ciri Scyphozoa secara umum adalah: Berbentuk mirip bunga, memiliki warna beraneka ragam, memiliki tentakel dalam jumlah yg banyak,kelipatan 8, hewan ini hidup di air laut yang jernih, tidak memiliki bentuk
medusa dan juga yang berbentuk polip yang sangat langka. (Sugiarto : 2005)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan
tempat
Praktikum taksonomi
hewan invertebrata tentang phyllum coelenterata dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 23 Maret 2015. Pukul 10.35 –
12.15. Praktikum dilaksanakan di gedung L.1.3
Laboratorium Zoologi FMIPA STAIN
Batusangkar.
3.2. Alat dan
bahan
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini
adalah mikroskop, gelas penutup, loupe, laritan HCL, dan bahan yang digunaka
adalah Hydra, Aurelia aurita dan Coelenterata yang lain.
3.3. Cara kerja
Untuk pengamatan Hydra.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari Hydra di alam pada
air yang jernih, menggenang atau sedikit mengalir yang ditumbuhi enceng gondok
atau tumbuhan lain dan tidak banyak ikan. Ambil akar enceng godok atau akar
tumbuhan air yang lain dari beberapa tempat, kemudian masukkan kedalam botol
atau wadah lain yang tidak tembus cahaya, tutup dan berilah sedikit celah yang
terbuka. Diamkan selama semalam, dan amati bagian akar yang dekat dengan
lubang. Biasanya Hydra akan menempel pada akar yang ada dekat lubang
cahaya masuk. Ciri-ciri Hydra
berwarna hijau transparan, bagian ujung berlengan, ukuran antara 0,3 -
1,0 cm. Ambillah Hydra dengan pipet, letakkan pada gelas obyek dan amati
dengan mikroskop. Gambar stuktur morfologis Hydra dan beri keterangan
bagian-bagianya. Buatlah klasifikasinya. Untuk pengamatan Aurelia aurita
ataupun coelenterata lain pengamatannya dilakukan dengan pengamaa kemudian di
gambar, diteliti dan diberi keterangan-keterangan serata buatlah klasifikasi
taksonominya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4. 1
Aurelia aurita
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Cnidaria
Class : Scyphozoa
Ordo : Decapoda
Family : Aureliae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia
aurita
(Linneus : 1758)
|
|
Pengamatan
pertama yang dilakukan adalah pengamatan Aurelia aurita. Aurelia
aurita ini di temukan di pantai tiku padang pariaman. Aurelia aurita
berbentuk seperti payung yang memiliki empat tentakel pada bagian ujung bawah
pada tepi-tepinya. Pada objek yang kami amati sangat jelas tampak gonads dari Aurelia
aurita tersebut. Terdapat 6 buah gonads di sekelilingnya. Dan juga terlihat
mulut yang memanjang kebawah disebelah tengah-tengah dai gonads tersebut. Yang
mana mulut tersebut langsung berhubungan dengan alat pencernaan lainnya. Pada
bagian- bagian Aurelia aurita ada yang namanya gastrovascular, masoglea
dan gastrodermia. Warna dari Aurelia aurita ini putih bening. Karena Aurelia
aurita ini hidup di laut maka untuk keberadaannya d luar laut maka ia lama
kelamaan akan bisa hilang sendiri menjadi air. Aurelia aurita ini
parasit pada hewan lain. Jadi jika banyak terdapat Aurelia aurita ini
lautan maka para nelayan aka kesusahan mencari ikan. Karena Aurelia aurita
ini sangat berpengaruh pada ikan atau hewan lainnya yang berada di laut.
Pengamatan pada kelas scypozoa yaitu Aurelia aurita
terlihat bagian morfologi tubuhnya
seperti jeli (agar-agar). Bentuk tubuh
dari Aurelia aurita tampakm seperti payung ,dan bagian tubuhnya terdiri
dari velum, mulut, tentakel pelindung dan payung dalam. Struktur tubuh dari Aurelia
aurita terdiri dari dua bentuk yaitu polip dan medusa yang mengelami
pertunasan, pada bagian tengah struktur tubuh
Aurelia aurita terdapat mulut yang digunakan untuk memasukkan
mangsa yang kemudian memasukannya ke dalam manubrium dalam proses pencernaan
makanan, selain itu juga ditemukan manubrium yang bercabang empat dan memanjang
oral lobu yang berenda yang digunakan sebagai tempat prosescreproduksi. Bagian luar dari tubuh Aurelia aurita
berbentuk seperti payung yang bersifat gelatin dimana pada tepinya terdapat
deretan tentakel yang disebut tentakel pelindung yang berfungsi melindungi Aurelia
aurita dari musuh, sedangkan bentuk luar yang menyerupai payung digunakan
untuk melindungi bagian dalam dari tubuh Aurelia aurita itu sendiri ( Radiopoetro.2002)
Ciri-ciri
morfologi dari Aurelia aurita antara lain: tubuhnya berbentuk seperti
payung atau lonceng ukuran tubuhnya relative besar. Polip Aurelia aurita
berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek di dasar laut. Diameter
tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai
60 cm. saluran pencernaan makanan Aurelia aurita berupa gastrovaskular.
Di tengah permukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam kerongkongan pendek
menggantung ke bawah.
Sedangkan
ciri-ciri anatominya, Aurelia aurita memiliki mulut di tengah,
dikelilingi oleh empat palps dan organ seks, terdapat empat
mulut pusat. Aurelia aurita memiliki tentakel
pinggiran tepi. Aurelia aurita berenang dengan kontrak dan otot-otot.
Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah, seperti mencabut drawstrings di
tas. Hal ini akan memaksa air keluar melalui bagian bawah, dan mendorong Aurelia
aurita ke depan. Relaksasi otot membuka untuk mempersiapkan diri
untuk kontraksi lagi. Pada Aurelia aurita dengan
berbentuk piring ini dapat mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi
kuat memberikan gerak kuat. (Animalia, Scribd, 2012)
4. 2 Hydra sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Ordo : Anthomedusae
Familly : Hydridae
Genus : Hydra
Spesies : Hydra sp
|
|
Pada praktikum yang dilakukan mengenai pengamatan Hydra sp, praktikan tidak dapat menemukannya.
Karena speies nya yang sukar untuk didapatkan. Hydra sp dapat ditemukan pada akar
eceng gondok, karena Hydra sp hidup menempel pada akar tumbuhan air. Hydra sp termasuk phyllum coelenterata pada kelas hydrozoa. Hydra sp juga mempunyai tentakel sperti
halnya dengan Aurelia aurita. Tubuh dari Hydra sp juga memiliki gastrovascular, mesoglea dan gastrodermis. Karena
kami tidak menemukan hasil dari Hydra sp ini maka ada kesulitan kami mendeskripsikan Hydra sp yang di pratikumkan.
Bentuk tubuh Hydra sp seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh Hydra sp antara 10 mm – 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea
rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk
melekat pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang berlawanan terdapat
mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 4-6 buah tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler. (Toharudin, 2001)
Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui
pembentukan tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh
Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler.
Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya
untuk menjadi individu baru.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari
ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan
berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang
membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas
dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian
bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra sp baru. (Sutarno,
2009)
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pratikum invertebrata ini adalah sebagai berikut
:
1. Coelanterata merupakan hewan yang
didalam tubuhnya terdapat rongga saluran pencernaan. Objek yang kami
pratikumkan yaitu Aurellia aurita dan Hydra sp
2. Aurellia
aurita termasuk
kelas scypozoa yang memiliki ciri-ciri tubuhnya lunak bewarna putih, punya
empat tentakel, terdapat gonads, dan di antara gonads tersebut pada bagian
tengah terdapat mulut yang terhubung dengan saluran pencernaan. Bagian tubuhnya
ada gastrovascular, mesoglea dan gastrodermis.
3. Sedangkan Hydra sp kami tidak menemukannya pada saat pratikum jadi kami tidak bisa
mendeskripsikan hydra ini. Hydra sp termasuk kedalam kelas hydrozoa.
4. Peranan dari Aurellia aurita ini adalah dapat digunakan untuk membuat tepung Aurelia aurita
kemudian diolah untuk bahan kosmetik dan sebagai bahan makanan.
5.2 Saran
Bagi praktikan
hendaknya menjaga alat dan bahan laboratorium saat parktikum dengan
sebaik-baiknya agar alat dan bahan yang ada dilaboratorium tersebut masih dapat
digunakan untuk praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hala,Yusminah.
. 2007. Daras Biologi Umum II.
Makassar: Alauddin Suwignyo,Sugiarto. 2005. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta:
Penebar Swadaya
Maskoeri, Jasin. 1992. Sistematika
Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Mukayat Djarubito.
1989. Zoologi Dasar. Jakarta:
Erlangga
Radiopoetro.2002. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Sutarno,
Nono, dkk. 2009. Zoologi Invertebrata. Jakarta : UPI
Toharudin,
Uus. 2001. Zoologi Invertebrata : Prisma Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar